- Pemalang, LMP News – Sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan masalah sampah di Kabupaten Pemalang, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPEL) menggelar aksi dramatis dengan membawa dua truk penuh sampah dan menumpahkannya di depan Pendopo Kabupaten Pemalang pada Senin (30/12). Aksi ini menjadi simbol kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah yang dianggap tidak serius menangani permasalahan sampah yang terus membengkak.
Masalah sampah di Pemalang bermula sejak penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan beberapa waktu lalu. Penutupan ini menyebabkan sampah menumpuk di berbagai sudut Kabupaten Pemalang selama hampir sebulan. Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat, dengan bau busuk yang menyebar dan ancaman kesehatan yang semakin meningkat, dan penyebaran penyakit.
Aksi yang dilakukan oleh AMPEL ini membawa pesan tegas. Selain membawa sampah dalam dua truk, mereka juga menampilkan kain merah yang bertuliskan kalimat keras: “Cukup otak politisi yang kotor, Pemalangku jangan”. Pesan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap ketidakpedulian dan lambannya respons dari pemerintah, terutama Bupati Pemalang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan DPRD dalam menangani krisis sampah yang semakin memburuk.
“Masyarakat sudah tidak tahan lagi dengan kondisi ini. Sampah ada di mana-mana, dan pemerintah seperti tidak peduli. Kami berharap aksi ini bisa membuat pemerintah agar segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah sampah di wilayah kabupaten Pemalang ini,” ujar salah satu peserta aksi.
Warga juga menyampaikan kekhawatiran mereka tentang potensi banjir sampah yang sudah berada di ambang batas darurat di seluruh wilayah Pemalang. Mereka meminta agar pemerintah segera membuka kembali TPA Pesalakan atau menyediakan tempat pembuangan alternatif yang lebih layak.
Sebagai tanggapan, para peserta aksi mendesak Bupati Pemalang beserta instansi terkait untuk segera memberikan jawaban dan mengambil langkah nyata dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang sudah berlangsung lama ini. Warga berharap agar pemerintah daerah bisa bertindak cepat agar Pemalang tidak semakin terjerat dalam masalah sampah yang tidak kunjung selesai.
Aksi ini menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap masalah lingkungan dan kebersihan, serta keinginan warga untuk melihat tindakan yang lebih cepat dan lebih nyata dari pemerintah daerah dalam merespons masalah yang mempengaruhi kualitas hidup mereka sehari-hari.