Pemalang, LMP News – Tiga tahun sudah banjir air laut naik (banjir rob) merendam ratusan permukiman warga di sembilan RT yang ada di Dusun Sidomulyo, Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
Wahyudi, selaku tokoh masyarakat setempat yang juga aktif di sebuah organisasi masyarakat Laskar Merah Putih Markas Cabang Pemalang, menyebut sembilan RT yang terendam rob diantaranya, RT.04,05,07 08,09.
Kemudian menurut Wahyudi, ada sekitar 500 lebih rumah milik warga yang ada di Dusun Sidomulyo terendam banjir rob dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Mereka (para korban banjir rob) tentu berharap kepada pihak terkait baik yang ada di pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dapat turun langsung untuk memberikan solusi serta bantuan.
“Saya atas nama warga Dusun Sidomulyo dan sebagai warga negara menuntut keadilan atas nasib saudara kami yang selama ini terdampak banjir rob,” ucap Wahyudi kepada awak media melalui pesan singkat.
“Dengan adanya banjir rob yang tak kunjung ada solusi dari pemerintah, tentu warga Dusun Sidomulyo susah mencari penghasilan (bekerja). Akses jalan terendam, kebun para petani tidak bisa untuk bercocok tanam, serta pertambakan tanggulnya pada jebol, ditambah kendaraan milik warga banyak yang rusak akibat banjir rob tersebut,” bebernya.
Lebih lanjut, sang dewan penasehat Ormas Laskar Merah Putih Markas Cabang Kabupaten Pemalang, sangat prihatin. Bukan tanpa alasan keprihatinan seorang Wahyudi bersama ratusan warga terdampak lainya, menurut mereka pemerintah terkesan kurang respon, tidak peduli dan tidak segera memberikan solusi masalah tersebut.
“Selama ini kami gotong royong secara swadaya untuk pengurugan jalan. Bahkan kami bersama warga rela meminta minta demi bisa membeli material (tanah urug),” ungkap Wahyudi.
“Dengan segala hormat, kami atas nama warga Dusun Sidomulyo, kami atas nama warga negara Indonesia, berharap agar pemerintah segera memperhatikan nasib kami. Serta dapat membantu dengan segera meringankan beban atau kesulitan kami,” tukasnya.
Terpisah, Heri A.W., Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang Pemalang, mengatakan bahwa tugas berat pemerintah Kabupaten Pemalang di awal tahun 2025, dikarenakan masih banyaknya persoalan yang belum terselesaikan. Menurut Heri, selain persoalan sampah, masih banyak sekali persoalan lain yang harus diselesaikan diakhir masa kepemimpinan Bupati Pemalang Mansur Hidayat.
“Butuh koordinasi dengan semua pihak dalam menyelesaikan satu persatu persoalan yang ada, tidak mungkin pemerintah daoat bekerja sendiri,” kata Heri. A.W. kepada awak media melalui sambungan selular, Selasa (31/12).
“Selain persoalan sampah yang menjadi momok jelang akhir tahun, memasuki musim penghujan tentu ada banyak hal yang perlu diantisipasi, diantara banjir di beberapa titik kota serta yang lebih memprihatinkan lagi banjir rob yang selama ini melanda di Desa Pesantren dan di Desa Blendung,” imbuhnya.
Untuk itu, Ketua Ormas LMP Markas Cabang Kabupaten Pemalang berharap, agar di masa transisi pemerintahan Kabupaten Pemalang, semua pihak dapat membuat terobosan cepat dan tepat dalam menyelesaikan persoalan – persoalan tersebut.
“Harus ada terobosan baru, agar persoalan yang ada agar segera di selesaikan secepatnya. Butuh sinergitas, komunikasi dan dukungan dari semua pihak dalam mengatasinya,” pungkas Heri. A.W.