LMP NEWS | Jakarta — Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, mendesak pemerintah untuk bersikap tegas dan berani dalam menghadapi koperasi yang bermasalah. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama kementerian terkait pada Senin, 8 September 2025, di mana ia menyoroti perlunya transparansi dan tindakan nyata untuk membersihkan sektor koperasi dari praktik-praktik yang merugikan.
Dalam pernyataannya, Rizal Bawazier menekankan pentingnya memberikan dukungan penuh kepada koperasi yang dikelola dengan baik dan sesuai aturan. “Koperasi-koperasi yang benar harus terus di-support, diberikan sertifikat,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah harus benar-benar menyasar koperasi yang sehat dan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar bantuan fiktif.
Namun, di sisi lain, Rizal juga menyoroti maraknya permasalahan di lapangan, terutama terkait koperasi yang tidak berjalan sesuai aturan atau bahkan cenderung fiktif. Menurutnya, pemerintah harus memiliki keberanian untuk menolak memberikan bantuan kepada koperasi yang terbukti bermasalah. “Kalau tidak benar ya jangan dibantu. Kalau dibiarkan, kasihan nanti bangsa yang jadi rugi,” ujar Rizal, menekankan perlunya tindakan tegas untuk mencegah kerugian negara.
Sorotan Khusus pada Koperasi BMT dan Program Koperasi Merah Putih
Secara spesifik, Rizal menyoroti keberadaan koperasi berbasis BMT (Baitul Maal wat Tamwil) yang dianggapnya rawan bermasalah. Ia meminta pemerintah untuk lebih ketat dalam menyaring pengajuan izin dan bantuan. “Kalau ada koperasi-koperasi BMT yang bermasalah, sebaiknya ditolak. Jangan sampai merugikan masyarakat,” tuturnya, seraya mengingatkan pentingnya melindungi masyarakat dari potensi kerugian.
Terkait program Koperasi Merah Putih, Rizal juga meminta kejelasan mengenai progres dan alokasi dana yang telah dicairkan. Ia berharap anggaran yang besar tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat koperasi yang sehat, sehingga program ini benar-benar membawa dampak positif bagi ekonomi rakyat dan bukan sekadar program tanpa hasil.
