Tegal, LMP News – Insiden kebakaran kapal di Pelabuhan Kota Tegal yang terjadi pada pukul 03.15 WIB dini hari tadi mengalami perkembangan signifikan. Dari awalnya 10 kapal yang terbakar, jumlah tersebut bertambah menjadi 22 kapal, Petugas pemadam kebakaran masih berjibaku untuk melakukan pemadaman sisa api serta proses pendinginan di sekitar lokasi kejadian. Kapal-kapal yang terbakar tersebut merupakan kapal ikan dan cumi dengan ukuran Gross Tonnage (GT) 31 ton ke atas.
Sebanyak lebih dari sepuluh unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang membakar kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut. Kejadian ini menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai angka yang signifikan, dan hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dan total kerugian yang terjadi.
Menurut keterangan Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan kelas IV Tegal Sumartono, kebakaran diduga bermula dari salah satu kapal yang kemudian dengan cepat menjalar ke kapal-kapal lain yang sangat berdekatan. Faktor cuaca, khususnya angin kencang, turut memperparah situasi sehingga api semakin sulit dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran tersebut.
Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dari Ex Karesidenan Pekalongan, TNI AL, dan instansi terkait telah dikerahkan untuk menangani insiden ini. “Selain upaya pemadaman, proses evakuasi dan pengamanan area pelabuhan tegal tersebut juga terus dilakukan untuk mencegah korban jiwa dan kerugian material yang lebih besar,” ujar Sumartono , Jumat (27/12/2024).
Lebih lanjut Sumartono memberikan informasi data sementara 22 kapal yang terbakar di Pelabuhan Kota Tegal, Sementara itu aktivitas di Pelabuhan Kota Tegal mengalami gangguan dimana Kapal-kapal yang seharusnya berangkat melaut terpaksa ditunda hingga situasi di pelabuhan tersebut dinyatakan aman.
Petugas BNPB,Relawan, dan BPBD Kota Tegal serta pemadam kebakaran hingga pukul 14.30 wib masih terus bekerja keras untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak ada potensi kebakaran ulang. Proses pendinginan dilakukan secara intensif untuk mencegah timbulnya titik api baru. Pihak berwenang meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari area kejadian demi keselamatan bersama.